});

Friday, December 15, 2017

WISATA GUNUNG BROMO

TEMPAT WISATA  GUNUNG BROMO JAWA TIMUR INDONESIA

gunung bromo

telusurdunia.ga. siapa yang tidak kenal dengan gunung bromo yang terdapat di jawa timur. Gunung Bromo merupakan gunung yang masih aktif yang berada di kabupaten lumajang,malang ,probolinggo dan pasuruan. Gunung ini mempunya ketinggian sekitar 2393 meter diatas permukaan laut. Gunung Bromo ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Wisata Gunung Bromo memiliki terkenal dengan sunrisenya yang memukau serta sebuah danau kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.Hal ini lah yang menarik dari obyek wisata gunung bromo karena ketika berwisata ke lokasi gunung bromo kita tidak hanya menikmati keindahan gunung saja namun kita mendapatkan keindahan alam yang istimewa disekitar kawasan wisata bromo tersebut.

SEJARAH GUNUNG BROMO

Sejarah gunung Bromo tidak pernah lepas dengan cerita legenda dari Joko Seger dan Roro Anteng, cerita ini berkembang turun - temurun sampai sekarang. konon legenda ini merupakan legenda terbentuknya kawah gunung Bromo, gunung Batok dan lautan pasir yang ada di sekitar kaldera Bromo, sejarah singkatnya adalah sebagai berikut.

Pada jaman dahulu, disaat kerajaan Majapahit mengalami gejolak karena adanya banyak serangan yang mengancam kerajaan, penduduk majapahit kebingungan untuk mencari tempat yang aman. ditengah jalan akhirnya mereka berpencar menjadi dua kelompok, yang satu ke penggunungan disekitar Bromo dengan pemimpin rombongan adalah Raja dan Permaisuri dan yang satunya ke Pulau Bali.

Setelah beberapa dekade penduduk yang tinggal di kawasan Bromo mulai bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, sampai akhirnya lahirlah seorang bayi dari pasangan Raja dan Permaisuri yang diberi nama Roro Anteng. dan tak jauh dari tempat sang Raja dan Permaisuri tinggal juga lahir seorang bayi laki - laki dari keturunan Brahmana yang diberi nama Joko Seger.

Setelah mereka tumbuh dewasa, kedua anak tadi saling jatuh cinta, tetapi dalam perjalanan kisah cinta mereka ada seorang raksasa yang mencoba untuk memisahkan mereka berdua, dengan cara melamar Roro Anteng dengan cara paksa, tetapi Roro Anteng tidak bersedia dan menolak dengan cara halus, yaitu dengan meminta syarat untuk membuatkan sebuah danau di atas Gunung Bromo dengan waktu hanya satu malam. Syarat tadi diterima dan pada proses pengerjaan danau tersebut sudah hampir selesai, Raksasa tadi digagalkan dengan tipu muslihat Roro Anteng. Raksasa tadi mengamuk dan melemparkan batok kelapa yang digunakan untuk menggalih danau tadi. dan konon batok kelapa tadi membesar sehingga membentuk gunung Batok, sementara danau tadi berubah menjadi sebuah kawah gunung.
Inilah  legenda singkat mengenai asal muasal terbentuknya Gunung Bromo yang merupakan icon wisata di Jawa Timur dan sekitar nya.

KEGIATAN YANG BISA DI LAKUKAN DI GUNUNG BROMO

bromo
Destinasi wisata yang ada di gunung Bromo kebanyakan adalah wisata alam pegunungan, ada beberapa tempat wisata yang akan membuat Anda terpesona dengan keindahan alam Bromo, bisanya para wisatawan yang datang untuk berwisata ke gunung Bromo akan memulai tour mereka pada malam dini hari sekitar pukul 03.00 WIB dengan menggunakan sarana transportasi Jeep Hardtop atau Motor. kenapa demikian ? karena apabila Anda memulai tour pada jam - jam itu, Anda akan dapat menyaksikan keindahan Sun Rise dari puncak bukit. adapun tempat dan kegiatan yang bisa dilakukan di tempat wisata di Jawa Timur ini adalah sebagai berikut :
- View Point
- Kawah Gunung Bromo
- Padang Savana
- Lautan Pasir

RUTE PERJALANAN KE GUNUNG BROMO

bromo
Berikut ini beberapa rute menuju gung bromo yaitu :
- jalur ke bromo dari kabupaten probolinggo
- jalur ke bromo dari kab malang
- jalur ke bromo dari kabupaten pasuruan
- jalur ke bromo dari kabupaten lumajang

TIKET MASUK KE GUNUNG BROMO

Harga tiket masuk untuk hari biasa adalah Rp 27.000 per orang.
Harga tiket hari biasa untuk pengunjung mancanegara di kenakan tarif Rp 217.000 per orang.
Harga tiket masuk untuk hari weekend adalah Rp 32.500 per orang.
Harga tiket hari weekend untuk pengunjung mancanegara dikenakan tarif Rp 317.500 per orang.




“TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT BAGI PARA TELUSUR DUNIA”



Thursday, December 7, 2017

OBJEK WISATA BUKIT PENEMBONGAN KUNINGAN

bukit penembongan
OBJEK WISATA BUKIT PENEMBONGAN

Telusurdunia. Objek wisata bukit panembongan ini baru dibuka Tangga 15 Maret 2015 lalu. Pengelolaan objek wisata panembongan ini dilakukan oleh pihak desa tembong bersama karang taruna. Sebuah keandirian dan kemaun keras, dalam mengembangkan desa.

Rute Perjalanan Ke Bukit Penembongan

Dari pusat kota Kuningan, para pelancong harus menuju desa lengkong terlebih dahulu, setelah itu baru para wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menuju objek wisata bukut panembongan.
Tapi tunggu dulu. Sebelum para wisatawan menikmati pemandangan dari atas bukit panembongan, pawa wisatawan harus sedikit berusaha.
Dari area parkir para wisatawan harus berjalan kaki sekitar 500 meter menuju lokasi. Tapi semua itu akan terbayar ketaka para wisatawan melihat pemandangan yang menakjubkan dari bukit panembongan.
Fasilitas penunjang di bukit panembongan memang masih belum lengkap. Tapi di tempat ini para wisatawan bisa menikmati sejuknya udara khas perbukitan.

Fasilitas Yang Ada Di Bukit Penembongan


bukit
bukit penembongan
Di objek wisata bukit panembongan, ada fsilitas tempat duduk yang posisinya menjorok ke jurang, yang cocok dijadikan tempat untuk berfoto, bahkan untuk sesi foto preweding. Adapula fasilitas yang cukup unik di objek wisata bukit panembongan, namanya tower guludug.
Yaitu sebuah menara yang terbuat dari bambu yang posisinya menjorok ke jurang.
Dengan membayar Rp.1000 saja, para wisatawan bisa melihat wilayah selatan Kabupaten Kuningan dari sudut pandang yang mengagumkan.
Salah seorang pengelola bukit panembongan, kang Bayu, mengatakan. Untuk saat ini, para wisatawan hanya dikenakan tarif parkir sebesar Rp.3000 saja. Namun kedepan, para wisatawan akan dikenakan tariff masuk yang bertujuan untuk mengembangkan objek wisata bukit panembongan.

Harga Masuk Dan Tiket Bukit Penembongan

harga tiket per orang seharga 5000 rupiah
harga tiket rombongan seharga 3000 rupiah
harga parkir  seharga 3000 rupiah

Jam Buka Dan Jam Operasional Tempat Wisata Bukit Penembongan

setiap hari 24 jam, tapi banyak pengunjung di hari weekend



Terima Kasih Semoga Bermanfaat Bagi Pengunjung Bukit Penembongan”

Friday, December 1, 2017

wisata pantai melur yang cocok untuk hari libur

pantai melur

pantai melur
telusurdunia.ga Pantai Melur yang terletak di sisi barat Pulau Galang, di Barelang, Tanjung Pinang atau sekitar 45 km sebelah selatan Pulau Batam, letaknya persis setelah jembatan. Pantai ini memiliki hamparan pasir putih di sepanjang pesisirnya. Nyiur di pantai ini melambai-lambai menambah indahnya susana pantai yang sangat cocok sebagai tempat untuk bersantai dan mencari inspirasi.

Dipantai ini anda bisa banyak melakukan aktifitas, misal berenang dan bermain air laut diselingi mencari ikan ikan kecil serta binatang lautnya akan menambah daya tarik tersendiri bagi anda yang melakukan liburan di pantai ini. Selain sebagai tempat bercengkerama, pantai Melur ini bisa juga untuk beraktifitas olahraga ringan seperti voli pantai, sepakbola pantai dan sejenisnya.  


pantai melur
Tetapi pada hari-hari biasa atau jam kerja, pantai ini terlihat sepi. Tetapi jika kamu menyukai ketenangan dan suasana alami yang bebas, bisa datang pada hari-hari biasa. Pandangan ke Pantai Melur ini sedikit terbatas karena diapit oleh dua daratan yang menjorok ke laut. Tetapi plusnya kamu bisa melihat garis pantai karena pantai ini tidak terlalu luas.

Pantai melur sangat cocok dan nyaman bagi anda yang melakukan liburan di Batam ataupun yang sudah penat dengan kesibukan selama kerja atau hiruk pikuknya suasana kota.

Pantai Melur yang yang lautnya berwarna biru, disambi duduk duduk di bawah pohom kelapa akan terasa menyejukkan hati. Bagi yang senang melakukan wisata kuliner di pantai ini tersedia aneka makanan laut atau seafood, mulai kepiting, sotong, dan beberapa jenis ikan yang siap dilahap dengan berbagai olahan.
Pantai Melur berada di sisi barat Pulau Galang Baru. Dari Batam, untuk sampai di Pulau Galang Baru, melewati lima pulau yang lain (P. Tonton, P. Nipah, P. Setoko, P. Rempang, dan P. Galang). Dengan adanya Jembatan Barelang yang menghubungkan tujuh pulau (P. Batam s/d P. Galang Baru), kami melewati perjalanan tanpa lelah. “Barelang” merupakan singkatan dari “Batam Rempang Galang”. Jembatan Barelang, yang dibangun pada tahun 1997, terdiri dari enam jembatan yang menghubungan tujuh pulau: Batam-Tonton Bridge, Tonton-Nipah Bridge, Nipah-Setoko Bridge, Setoko-Rempang Bridge, Rempang-Galang Bridge, Galang-Galang Baru Bridge.


pantai melur
Di Nongsa, ada banyak tempat wisata pantai. Untuk wisata kelas menengah bisa mendatangi perkampungan nelayan di Nongsa. Untuk tempat-tempat yang berkelas ada beberapa resort yang menyediakan pantai untuk tempat bermain dan menikmati liburan. Ada Batam View, Turi Beach, dan sejumlah resort di kawasan ini.
Masih di wilayah Nongsa, ada kawasan wisata yang di kelola di Kampung Melayu. Kawasan ini dikenal sebagai Sekilak. Kawasan ini memang dekat laut lepas, tetapi tim pengaman khusus yang mengawasi orang yang berenang di pantai ini. Selain pemandangan laut lepas dengan lalu lintas kapal, juga bisa menikmati lalu lintas udara, karena pesawat-pesawat yang akan mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, melewat udara di atas pantai melur ini.

Pantai Melur ini berlokasi tak jauh dari Camp Vietnam, jadi jika kamu ke Camp Vietnam jangan lupa untuk bertandang ke mari. Pantai yang berada di Kelurahan Galang Barelang, Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau ini menyimpan sejuta pesona Indonesia. Karena meski tidak terlalu luas pantai ini dapat memikat siapa pun yang melihat kecantikannya.


"semoga bermanfaat bagi para telusur dunia khusus nya orang batam dan umum nya seluruh dunia"

wisata candi borobudur

CANDI BOROBUDUR 
candi borobudur 

Sejarah candi borobudur
telusurdunia.ga Tidak ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan siapakah yang membangun Borobudur dan apa kegunaannya. Waktu pembangunannya diperkirakan berdasarkan perbandingan antara jenis aksara yang tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga dengan jenis aksara yang lazim digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9. Diperkirakan Borobudur dibangun sekitar tahun 800 masehi. Kurun waktu ini sesuai dengan kurun antara 760 dan 830 M, masa puncak kejayaan wangsa Syailendra di Jawa Tengah, yang kala itu dipengaruhi Kemaharajaan Sriwijaya. Pembangunan Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu 75 - 100 tahun lebih dan benar-benar dirampungkan pada masa pemerintahan raja Samaratungga pada tahun 825.

Terdapat kesimpangsiuran fakta mengenai apakah raja yang berkuasa di Jawa kala itu beragama Hindu atau Buddha. Wangsa Sailendra diketahui sebagai penganut agama Buddha aliran Mahayana yang taat, akan tetapi melalui temuan prasasti Sojomerto menunjukkan bahwa mereka mungkin awalnya beragama Hindu Siwa. Pada kurun waktu itulah dibangun berbagai candi Hindu dan Buddha di Dataran Kedu. Berdasarkan Prasasti Canggal, pada tahun 732 M, raja beragama Siwa Sanjaya memerintahkan pembangunan bangunan suci Shiwalingga yang dibangun di perbukitan Gunung Wukir, letaknya hanya 10 km (6,2 mi) sebelah timur dari Borobudur. Candi Buddha Borobudur dibangun pada kurun waktu yang hampir bersamaan dengan candi-candi di Dataran Prambanan, meskipun demikian Borobudur diperkirakan sudah rampung sekitar 825 M, dua puluh lima tahun lebih awal sebelum dimulainya pembangunan candi Siwa Prambanan sekitar tahun 850 M.


candi borobudur
Pembangunan candi-candi Buddha  termasuk Borobudur saat itu dimungkinkan karena pewaris Sanjaya, Rakai Panangkaran memberikan izin kepada umat Buddha untuk membangun candi. Bahkan untuk menunjukkan penghormatannya, Panangkaran menganugerahkan desa Kalasan kepada sangha (komunitas Buddha), untuk pemeliharaan dan pembiayaan Candi Kalasan yang dibangun untuk memuliakan Bodhisattwadewi Tara, sebagaimana disebutkan dalam Prasasti Kalasan berangka tahun 778 Masehi. Petunjuk ini dipahami oleh para arkeolog, bahwa pada masyarakat Jawa kuno, agama tidak pernah menjadi masalah yang dapat menuai konflik, dengan dicontohkan raja penganut agama Hindu bisa saja menyokong dan mendanai pembangunan candi Buddha, demikian pula sebaliknya. Akan tetapi diduga terdapat persaingan antara dua wangsa kerajaan pada masa itu — wangsa Syailendra yang menganut Buddha dan wangsa Sanjaya yang memuja Siwa — yang kemudian wangsa Sanjaya memenangi pertempuran pada tahun 856 di perbukitan Ratu Boko. Ketidakjelasan juga timbul mengenai candi Lara Jonggrang di Prambanan, candi megah yang dipercaya dibangun oleh sang pemenang Rakai Pikatan sebagai jawaban wangsa Sanjaya untuk menyaingi kemegahan Borobudur milik wangsa Syailendra, akan tetapi banyak pihak percaya bahwa terdapat suasana toleransi dan kebersamaan yang penuh kedamaian antara kedua wangsa ini yaitu pihak Sailendra juga terlibat dalam pembangunan Candi Siwa di Prambanan.

Tahapan pembangunan Borobudur
candi borobudur

Berikut adalah perkiraan tahapan pembangunan Borobudur:

Tahap pertama: Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti (diperkirakan kurun 750 dan 850 M). Borobudur dibangun di atas bukit alami, bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar diperluas. Sesungguhnya Borobudur tidak seluruhnya terbuat dari batu andesit, bagian bukit tanah dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga menyerupai cangkang yang membungkus bukit tanah. Sisa bagian bukit ditutup struktur batu lapis demi lapis. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak, tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar. Dibangun tiga undakan pertama yang menutup struktur asli piramida berundak.
Tahap kedua: Penambahan dua undakan persegi, pagar langkan dan satu undak melingkar yang diatasnya langsung dibangun stupa tunggal yang sangat besar.
Tahap ketiga: Terjadi perubahan rancang bangun, undak atas lingkaran dengan stupa tunggal induk besar dibongkar dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa yang lebih kecil dibangun berbaris melingkar pada pelataran undak-undak ini dengan satu stupa induk yang besar di tengahnya. Karena alasan tertentu pondasi diperlebar, dibangun kaki tambahan yang membungkus kaki asli sekaligus menutup relief Karmawibhangga. Para arkeolog menduga bahwa Borobudur semula dirancang berupa stupa tunggal yang sangat besar memahkotai batur-batur teras bujur sangkar. Akan tetapi stupa besar ini terlalu berat sehingga mendorong struktur bangunan condong bergeser keluar. Patut diingat bahwa inti Borobudur hanyalah bukit tanah sehingga tekanan pada bagian atas akan disebarkan ke sisi luar bagian bawahnya sehingga Borobudur terancam longsor dan runtuh. Karena itulah diputuskan untuk membongkar stupa induk tunggal yang besar dan menggantikannya dengan teras-teras melingkar yang dihiasi deretan stupa kecil berterawang dan hanya satu stupa induk. Untuk menopang agar dinding candi tidak longsor maka ditambahkan struktur kaki tambahan yang membungkus kaki asli. Struktur ini adalah penguat dan berfungsi bagaikan ikat pinggang yang mengikat agar tubuh candi tidak ambrol dan runtuh keluar, sekaligus menyembunyikan relief Karmawibhangga pada bagian Kamadhatu
Tahap keempat: Ada perubahan kecil seperti penyempurnaan relief, penambahan pagar langkan terluar, perubahan tangga dan pelengkung atas gawang pintu, serta pelebaran ujung kaki.

Transportasi ke Candi Borobudur
para pengunjung

Peta wisata kawasan Borobudur.
Candi Borobudur secara administratif terletak di Desa Borobudur Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, sekitar 45 km arah utara dari kota Jogja, 20 km arah selatan dari kota Magelang, dan 90 km dari kota Semarang. Rute yang dapat ditempuh bisa via udara, yaitu penerbangan ke Jogja (Bandara Adisucipto) maupun Semarang (Bandara Ahmad Yani) dilanjutkan dengan perjalanan darat, ataupun bisa via darat dengan naik angkutan umum atau dengan kendaraan pribadi.

Dari Jogja

Dari kota jogja kamu bisa ke Terminal Bus Giwangan atau Sub Terminal Bus Jombor, kemudian naik bus jurusan Borobudur. Rute bus ini kalau dari terminal Giwangan - Ringroad - Gamping - Terminal Jombor - Jl. Magelang - Sleman - Terminal Bus Muntilan. Bus ini biasanya ngetem di terminal muntilan sekitar 30 menit, kemudian dilanjutkan ke terminal bus Borobudur. Jogja - Borobudur sekitar 45 km. Waktu tempuh sekitar 1,5 jam (diluar ngetem di terminal).

Setelah sampai terminal bus Borobudur dapat dilanjutkan dengan Jalan Kaki (sekitar 500 m) atau naik becak atau naik dokar. Sampailah kamu di pelataran Candi Borobudur.

Apabila kamu menggunakan mobil pribadi, rute yang ditempuh dari Kota Jogja adalah : Jogja - Jl. Magelang - Sleman - Tempel - Salam - Muntilan - Palbapang (pertigaan setelah muntilan, sebelum blabak; belok kanan) - Mendut - parkiran Borobudur. Jarak sekitar 45 km, dengan waktu tempuh lalu lintas normal 1 jam.

Bagi yang bawa mobil parkir di dalam taman wisata (di dalam pagar), sedangkan bagi yang pake sepeda motor parkir harus diluar.

Dari Semarang

Dari Kota Semarang kamu bisa ke terminal bus semarang, naik bus jurusan Jogja. Rutenya adalah Semarang - Ungaran - Bawen - Ambarawa - Pringsurat - Secang - Terminal Magelang. Kamu bisa turun di terminal Magelang terus naik bus jurusan Borobudur. Atau kamu bisa juga turunnya di pertigaan Blondo (pertigaan antara mertoyudan dan blabak) atau turun di pertigaan palbapang (pertigaan antara blabak dan muntilan). Dari Blondo atau Palbapang, baru kamu naik jurusan Borobudur. Jarak Semarang-Borobudur sekitar 90 km, waktu tempuh sekitar 3 jam (sampai magelang) ditambah setengah jam (sampai borobudur), total 3,5 jam.

Dengan kendaraan pribadi. Dari semarang ambil arah ke ungaran - bawen (pertigaan bawen belok kanan, jangan yang lurus, kalo lurus ke salatiga/boyolali) - ambarawa - pringsurat (temanggung) - secang - magelang - mertoyudan - pertigaan Blondo belok kanan lurus lewat depan Kantor bupati magelang - trus belok kanan di pertigaan kolam renang Karet - parkiran Borobudur.


semoga bermanfaat bagi para telusur dunia